MotoGP berduka, mantan pebalap Fausto Gresini meninggal karena komplikasi yang disebabkan oleh virus corona. (Source : Crash.net) |
RiderOHOS - Mantan pebalap GP motor asal Italia Fausto Gresini
meninggal di Rumah Sakit Maggiore di Bologna pada Senin malam 22
Februari 2021 di usia 60 tahun karena mengalami komplikasi yang
disebabkan oleh virus corona, demikian dilaporkan RiderOHOS dari
GPone.
Bos tim Gresini ini dirawat di rumah sakit sejak 27
Desember 2020, menyusul kompliksi yang disebabkan oleh virus corona.
Penyakit ini telah menyebabkan infeksi paru-paru yang parah.
Pekan lalu, kondisinya semakin memburuka dan mantan pebalap itu harus pasrah dengan penyakitnya itu.
Sulit
mendefinisikan Fausto Gresini dengan satu kata. Jelas dia seorang
pebalap, juara dunia dua kali, tapi juga pencari bakat dan manajer tim,
hasratnya untuk motorsport menyatukan semua momen dalam hidupnya seperti
garis merah tipis.
Gresini mengawali karirnya di Kejuaraan Dunia
pada 1982, pebalap kelahiran Imola ini, di mana dia menjadi protagonis
selama lebih dari satu dekade di kelas 125cc.
Mulai 1985, saat ia
memenangi gelar pertamanya bersama Garelli. Tahun berikutnya ia
dikalahkan oleh rekan setimnya Luca Cadalora.
Tapi Fausto kembali
meraih kemenengan pada 1987 dengan meraih kemenangan keduanya di
Kejuaraan Dunia dengan memenangi 10 dari 11 balapan secara beruntun di
kalender.
Pada 1988 dia tidak turun balapan karena cedera dan
musim berikutnya pindah ke Aprilia. Lalu, pada 1990 dia mengganti motor
lagi, kali ini Honda, yang sekaligus mengakhiri karir balapnya.
Pada
tahun itu, ia berbagi garasi dengan Loris Capirossi yang masih sangat
muda. Tapi dia mengalami patah tulang skafoid di kakinya. Loris
Capirossi memimpin Kejuaraan Dunia dan memenangi gelar pada balapan
terakhir berkat bantuan Fausto [Gresini].
Pada 1991 Loris melakukan encore dan Fausto menjadi runner-up Kejuaraan Dunia dengan dua kemenangan, serta pada 1991.
Dua
musim lagi diikuti tanpa podium, sebelum dia mengumumkan pengunduran
dirinya. Sebagai pebalap, Gresini memenangi 2 gelar dunia, 21 balapan,
47 kali naik podium dan menetapkan 17 posisi terdepan dalam 132 balapan.
Debutnya sebagai manajer tim dimulai di GP500cc, bersama Honda dan Alex Barros.
Pada
1977 dan podium pertama segera tiba. Setelah satu musim lagi di kelas
premier, pada 1999 tim melakukan debutnya di GP250cc dengan Loris
Capirossi, juara dunia bertahan dan mantan rekan setim Gresini.
Di
tahun berikutnya, hadir pebalap yang sangat disayangi oleh Honda,
Daijiro Kato, seorang talenta murni, mampu memenangi 4 balapan tahun itu
bersama Gresini Racing. Kemitraan berlanjut di MotoGP pada 2002,
pebalap Jepang itu memenangi gelar Rookie of the Year.
Segalanya
tampak berjalan baik, tetapi pada balapan pertama pada 2003 di Suzuka,
Fausto [Gresini] harus menghadapi momen yang mengerikan ketika Kato
kehilangan nyawanya.
Lalu, hadir Sete Gibernau yang mengambil
alih tongkat estafet tim, pebalap asal Spanyol itu di tahun-tahun
berikutnya menjadi salah satu rival utama Valentino Rossi, meskipun ia
membalap untuk tim private.
Marco Melandri pun bisa memahami Honda dari tim asal Italia ini, yang menjadi salah satu tim benchmark di kelas premier.
Ada
banyak pebalap yang pernah bergabung di tim milik Fausto Gresini,
seperti diantaranya Colin Edwards, Toni Elias, Alex De Angelis, Alvaro
Bautista dan tentu saja Marco Simoncelli.
Pemahaman antara Fausto
[Gresini] dan Sic begitu sempurna dan mereka berhasil menggetarkan
banyak penggemar di seluruh dunia, sebelum kecelakaan tragis di Sepang
pada 2011.
Itu adalah pukulan keras lainnya bagi Fausto
[Gresini], yang tetap menemukan kekuatan untuk melanjutkan. Timnya
selalu menjadi patokan di paddock, pada 2015 Aprilia memilih strukturnya
untuk kembali ke MotoGP.
Tim Gresini telah sukses di semua
kategori di mana pun mereka berlomba. Selain gelar juara dunia bersama
Kato di GP250, bersama Toni Elias memenangi gelar juara dunia di Moto2
pada 2010.
Pada 2018 gelar juara dunia pertamanya di Moto3 bersama Jorge Martin dan pada 2019 di MotoE bersama Matteo Ferrari.
Dalam
sejarahnya, tim Fausto [Gresini] mampu meraih 5 gelar juara dunia, 56
balapan yang berhasil dimenangi dan 171 podium. Warisan yang
ditinggalkan oleh Fausto Gresini di dunia motorsport, hadiah yang tak
ternilai harganya.***
إرسال تعليق